Senin, 24 Maret 2014

Definisi Sehat Menurut WHO

           Definisi sehat dimulai pada zaman keemasan yunani bahwa sehat merupakan keadaan standart yang harus dicapai dan dibanggakan. Sedangkan sakit sebagai salah satu yang tidak bermanfaat. Pada tahun 50-an, World Health Organization (WHO) mendefinisikan sehat sebagai keadaan sehat sejahtera fisik, mental, sosial, dan bukan bebas dari penyakit atau kelemahan. Lalu pada tahun 80-an, definisi sehat menurut WHO mengalami perubahan seperti yang tertera dalam Undang-undang Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992, yaitu memasukkan unsur hidup produktif baik sosial maupun ekonomi. Pembahasan mengenai kesehatan tentunya tidak terlepas dari definisi klasik WHO tentang kesehatan, yaitu kesehatan sempurna baik fisik mental dan sosial serta tidak menderita sakit atau kelemahan. Mengapa WHO memasukan istilah sosial, karena sosial berarti hidup bersama dalam kelompok dalam situasi yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. (Ferry Efendi,2009).

         Menurut WHO yang dimaksud dengan sehat adalah kondisi sehat sejahtera baik secara fisik, mental ataupun sosial yang ditandai dengan tidak adanya gangguan-gangguan atau simtom-simtom penyakit, seperti keluhan sakit fisik-keluhat emosional (Papalia, Olds, dan Feldman, 1998, Sarafindo, 1994)
Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) th. 1948 mengatakan bahwasanya pengertian kesehatan yaitu untuk satu situasi fisik, mental, serta sosial kesejahteraan serta tidak cuma ketiadaan penyakit atau kekurangan Pada th. 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, menyampaikan bahwasanya pengertian kesehatan yaitu “sumber daya untuk kehidupan keseharian, bukan hanya maksud hidup Kesehatan yaitu rencana positif mengutamakan sumber daya sosial serta pribadi, dan kekuatan fisik.

Menurut WHO, ada empat komponen utama yang disebut satu kesatuan dalam pengertian sehat yaitu :

1. Sehat Jasmani
Sehat jasmani adalah komponen utama dalam makna sehat sepenuhnya, berbentuk sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bercahaya, rambut tersisir rapi, kenakan pakaian rapi, berotot, tak gemuk, nafas tak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit serta semua manfaat fisiologi badan jalan normal.

2. Sehat Mental
Sehat Mental serta sehat jasmani senantiasa dikaitkan keduanya dalam pepatah kuno Men Sana In Corpore Sano yang berarti Jiwa yang sehat ada didalam badan yang sehat. Atribut seseorang insan yang mempunyai mental yang sehat yaitu seperti berikut :
Senantiasa merasa senang dengan apa yang ada pada dianya, tak sempat menyesal serta kasihan pada dirinya sendiri, senantiasa senang, enjoy serta mengasyikkan dan tak ada sinyal tanda konflik kejiwaan.
Bisa bergaul dengan baik serta bisa terima kritik dan tak gampang tersinggung serta geram, senantiasa pengertian serta toleransi pada keperluan emosi orang lain.
Bisa mengontrol diri serta tak gampang emosi dan tak gampang takut, cemburu, tidak suka dan hadapi serta bisa merampungkan persoalan dengan cara cerdik serta bijaksana.

3. Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada di tiap-tiap area atau negara susah diukur serta benar-benar bergantung pada kultur, kebudayaan serta tingkat kemakmuran penduduk setempat. Dalam makna yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial yaitu situasi kehidupan berbentuk perasaan aman damai serta sejahtera, cukup pangan, sandang serta papan. Dalam kehidupan penduduk yang sejahtera, penduduk hidup teratur serta senantiasa menghormati kebutuhan orang lain dan penduduk umum.

4. Sehat Spiritual
Spiritual adalah komponen penambahan pada pengertian sehat oleh WHO serta mempunyai makna utama dalam kehidupan keseharian penduduk. Tiap-tiap individu butuh memperoleh pendidikan resmi ataupun informal, peluang untuk liburan, mendengar alunan lagu serta musik, siraman rohani seperti ceramah agama serta yang lain supaya berlangsung keseimbangan jiwa yang dinamis serta tak monoton.

Ke empat komponen ini di kenal untuk sehat positif atau dikatakan sebagai “Positive Health” .

Sumber :

Efendi, Ferry, dan Makhfudli . Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar